-->

PKWu SMA Negeri 1 Pamotan Genjot Program Kewirausahaan Siswa Dengan Mengikuti Pelatihan Sabun Daun Kelor UGM

www.smapamotan.com - Sabun Organik,  Selasa 10 Agustus 2021, tiga siswa SMA Negeri 1 Pamotan tampak di Ruang Literasi sedang mengikuti pelatihan membuat sabun organik dari daun kelor secara online yang diselenggaraka oleh Universitas Gajah Mada (UGM). Pelatihan tersebut merupakan bentuk kerjasama antara SMA Negeri 1 Pamotan Program Magister Ketahanan Nasional UGM. Sejak awal tahun pelajaran 2021/2022 PKWu SMA Negeri 1 Pamotan genjot program kewirausahaan siswa dengan mengikuti ragam pelatihan online dalam rangka memperkenalkan pengetahuan dan sekaligus pengalaman secara luas kepada para siswa. 

Menurut Fatkhur Rozi, M.Kom, Kepala SMA Negeri  1 Pamotan, kegiatan dilakukan dalam rangka memperkenalkan nama SMAN 1 Pamotan pada level lokal maupun nasional termasuk memperkenalkan prigram unggulan PKWu Batik. 

"Memberikan pengalaman bagi siswa. Tidak hanya yang praktik tapi juga yg ikut Zoom meeting. Siswa peserta akan memperoleh e-certifikat dari magister ketahanan nasiobal ugm," tutur Fatkhur Rozi, M.Kom dalam chat saat dihubungi via WhatsApp. 

Kegiatan pelatihan via zoom meeting ini diikuti oleh peserta se-Indonesia, adapun SMA Negeri 1 Pamotan mendelegasikan tiga siswa menjadi peserta di Ruang Literasi yaitu  Auva Qurrota Aini (XI Mipa 1), Ellya Mafazatun Nikmah (XI Ips 4), dan Vadia Pratiwi Zalianty(XI Mipa 2). Dalam pantuan jurnalistik smapa, kegiatan praktik pembuatan sabun berlangsung dengan lancar.

baca juga artikel Pesan dan Kesan Peserta

Tampak ragam bahan telah tersiapkan di meja Ruang Literasi oleh Guru Pendamping. Kegiatan dimulai pukul 08.30 wib dengan diawali beberapa sambutan dari pihak UGM dan perwakilan peserta, dan dilanjutkan dengan paparan hingga praktik yang didampingi ibu Shanty via online. 

Terlihat terdapat kendala saat proses pelatihan berlangsung. "Saat kegiatan praktik sendiri ada beberapa kendala seperti jaringan internet yang sempat terputus, lalu microfon nya tidak tersambung,proses pengadukan yang awalnya masih manual sehingga membutuhkan waktu agak lama", ungkap Auva Qurrota Aini, salah satu peserta pelatihan. 

baca juga artikel Dokumentasi Kegiatan 

"Kita memperoleh banyak pengetahuan baru dari manfaat dan kegunaan daun kelor,selain sebagai bahan makanan. Kita juga memperoleh pengalam baru untuk proses pembuatan sabunnya sendiri. Dan yang paling penting kalau sabun organik itu mudah untuk dibuat, digunakan, dan juga ramah lingkungan, serta kita bisa mengontrol kandungan apa saja yang ada di dalam sabun," cerita Aini dengan semangat pascamengikuti kegiatan. Fakthur Rozi, M.Kom menambahkan, program PKWu berkembang pesat dan juga ada siswa kami yang nantinya kuliah di UGM. 

Keterlibatan tiga siswa dalam pelatihan sabun yang didampingi Drs. Didik Pudianto kali ini terlihat cukup aktit dan partisipatif. Menurut Guru Pendamping, para peserta cukup senang dalam mengikuti kegiatan. "Saya senang karena mendapat pengalaman dan pengetahuan tentang kelor dan dapat membuat sabun organik dari daun kelor," ujar Ellya Mafazatun Nikmah. "Mau berkreasi lebih banyak lagi mengenai sabun organik," pungkas Vadia Pratiwi Zalianty. 

Penulis: Satrio Budi
Editor: Admin 
Penyelaras: Admin  
Fotografer: Satrio Budi