-->

Tulisan Kinanti Jurnalis SMAPA Tentang Kegiatan Learningtour Karang Jahe

Pagi, 12 Oktober 2022 salah satu SMA di Kabupaten Rembang, yaitu SMA N 1 Pamotan mengadakan learning tour yang melibatkan kelas 12 dan juga guru-guru. Beberapa anggota OSIS serta saya pun ikut serta, dengan kepentingannya masing-masing. Jam menunjukkan pukul setengah 8, kami berangkat menggunakan bus mini setelah diberi sedikit pengarahan, masing-masing kelompok mendapatkan kendaraan mereka. Cuaca cerah pada hari itu, tidak ada kemacetan, sehingga kami bisa tiba lebih cepat.

Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Situs Perahu Kuno di Desa Punjulharjo, Kabupaten Rembang. Tempatnya sejuk dan nyaman, situs itu berada di sebuah bangunan dengan dinding kayu mengelilingi. Rombongan kami yang baru tiba langsung disapa dengan hangat oleh Mas Ali Mustofa, selaku perintis perubahan sosial masyarakat pantai wisata Karang Jahe. Di sana, Mas Ali memberikan informasi tentang situs bersejarah tersebut, mulai dari bagaimana situs itu bisa ditemukan hingga benda apa saja yang ikut masuk di penemuan pada masa itu.

Selesai memberikan informasi, beberapa anak berpencar dengan kegiatannya masing-masing, saya memperhatikan beberapa dari mereka memotret situs itu dari dekat, ada pula yang mencatat hal-hal penting selama Mas Ali menjelaskan. Di beberapa sudut saya melihat sekelompok anak yang bermain, cuaca memang masih bersahabat hingga saat itu. Sisanya, kami dibebaskan berkeliling, sesuai jadwal yang telah dibuat, jam 9 tepat kami akan berkunjung ke rumah warga untuk melakukan penelitian sosial.

Pengeras suara dinyalakan, Mas Ali memberikan kata kunci yang berisi nama-nama warga yang akan dikunjungi, setiap kelompok mendapatkan nama yang berbeda. Saya mengikuti bus 5, yang berisi anak-anak kelas 12 IPS 2. Jarak antara situs dengan rumah warga tidak terlalu jauh, kami melalui jalanan yang dihimpit oleh perumahan, rumah warga yang akan dikunjungi bernama Ibu Sholihah. Letaknya paling ujung di antara rumah-rumah yang lain, sehingga saat menemui pertigaan, kami terpaksa berjalan kaki sebentar untuk bisa sampai ke rumahnya.

Sambutan hangat melebur bersama angin yang dibawa dari pantai, Bu Sholihah menggelar alas di depan rumahnya, lantas menyuguhkan makanan ringan serta air. Kami dipersilahkan duduk beristirahat dan berbincang sejenak sebelum penelitian dimulai. Berselang waktu beberapa menit, kelompok 9 mulai mewawancarai Bu Sholihah dengan daftar pertanyaan yang ada di buku panduan dari sekolah. Saya memutuskan melakukan liputan di rumah tersebut, dengan narasumber salah satu anggota kelompok bernama Icha. Kegiatan penelitian sosial berjalan dengan lancar hingga selesai.

Kegiatan selanjutnya disebut sarasehan, kegiatan berkumpul untuk bertukar pikiran mengenai apapun yang ingin ditanyakan. Sarasehan digelar di balai desa, setiap anak diberi hak untuk bertanya ataupun berdiskusi, yang lain mengamati sembari memakan makanan ringan yang telah disediakan. Di sana, saya menemukan beberapa penjual jajanan kaki lima, langit mulai gelap menjelang pertengahan hari. Setelah sarasehan, sekolah membagikan jatah makan siang untuk tiap-tiap anak. Karena cuaca yang diprediksi akan turun hujan, kami memutuskan langsung melanjutkan perjalanan ke tempat terakhir, yaitu Pantai Karang Jahe.

Di pantai, anak-anak langsung menyebar pada kelompoknya masing-masing, saya dan kedua teman saya memilih salah satu persinggahan di pinggir pantai. Hujan mulai turun, namun tidak terlalu kencang, beberapa anak memakan makan siang yang ia dapat, beberapa lainnya memesan makanan sendiri di kedai-kedai yang ada. Jam 12 tepat, ada beberapa guru yang baru datang menyusul. Suasana menjadi ramai dan menyenangkan, langit pun mulai cerah kembali, dalam hati saya bersyukur karena kegiatan terakhir di pantai ini tidak terhambat oleh hujan.

Selesai makan siang, anak-anak diberikan kebebasan, ada yang bermain ataupun berswafoto. Saya bersama teman saya, meminjam salah satu kamera dari sekolah, lalu mengambil beberapa gambar. Hasilnya memuaskan, tawa serta canda terdengar dari berbagai penjuru, setelah lelah melakukan serangkaian kegiatan akhirnya kami dapat menyenangkan hati masing-masing. Pukul 2 kami baru bersiap untuk perjalanan pulang.

Pamotan, 12 Oktober 2022