Makan bersama |
Persiapan untuk ke Desa Dadapan tidak hanya tadi saja namun kita juga membawa persiapan lain seperti bekal, dari jauh-jauh hari kelompok saya sudah memikirkan untuk membawa bekal apa dan salah satu teman saya mengusulkan untuk membagi tugas membawa bekal, dan saya kebagian membawa nasi hehe. Bukan mahal murah nya makanan tapi kebersamaan dan kekeluargaan yang sangat di butuhkan.
Pembekalan oleh bapak ibu guru |
Karena kita remaja dan memiliki sifat yang berbeda-beda jadi sebelum berangkat para guru memberikan pembekalan terlebih dahulu, Saat pembekalan pun tidak berjalan dengan lancar ada yang meminta izin ke belakang, mengambil makalah yang sudah di taruh di bus, ada yang lari ke atas untuk mengambil bambu, bibit dan lain halnya, karena kelas dua belas letak nya di lantai dua. Remaja pasti ada saja sifat bandel atau tak mendengarkan pihak sekolah melarang untuk tidak membawa kendaraan bermotor sendiri namun ada siswa yang tetap membawa motor, ada juga yang ketinggalan bus dan ada juga yang bolos atau tidak mengikuti pembelajaran ini. Bapak ibu guru menyampaikan untuk kita bersikap sopan santun dan menjaga nama baik sekolah saat disana, dan bapak Suhadi memimpin doa, setelah kita semua selesai berdoa kita menuju ke dalam bus dan siap berangkat.
Apakah saat melakukan tidak ada kendala, tentu saja iya banyak sekali kendala saat berangkat, pertama bingung bus nya yang mana, kedua debat memilih tempat duduk, ketiga karaoke di dalam bus, dan beruntungnya saya mendapat sopir bus yang muda jadi bisa di ajak karaoke bersama hehe, saat di tengah-tengah perjalanan, perjalanan mengalami kendala kecamatan karena ada pasar hewan di area Pamotan, lalu ada truk muatan batu yang tergolong. Jalan yang bergelombang membuat bus tidak lancar jalannya
Dan yang paling menjengkelkan yaitu bus pertama yang turun di lokasi yang salah dan alhasil kita harus mendaki ke atas untuk sampai lokasi utama, kita juga sesekali menyapa warga di sana saat berjumpa.
Pembukaan oleh bapak kepala desa Dadapan |
Saat sampai di lokasi di lakukan pembukaan. oleh bapak kepala desa Dadapan yaitu bapak Zubair Usman, lalu siswa di mintai untuk mengumpulkan barang bawaan seperti bibit dan bambu, dan acara berjalan berkat ibu Siti Nurhayati selaku pembawa acara. Bapak Zubair membicarakan potensi yang ada di desa Dadapan potensi yang luar biasa.
Lalu sambutan kepala sekolah menceritakan anak muda yang semoga bisa mengikuti jejak para karang taruna yang ada di desa Dadapan ini dan anak-anak bisa belajar melalui program ini dan bisa meniru ide pemikiran ini.
Penanaman bibit alpukat |
Hingga inti acara kita para siswa mulai menanam bibit yang di sediakan, ada kendala juga yaitu cangkul ada dua dan harus bergantian untuk meminjam kita juga di ajari menanam nya jadi kita mengetahui cara menanam buah alpukat yang baik, karena kelompok saya cewek semua jadi saya meminta bantuan untuk di cangkul kan tanah nya hehe. Pengalaman yang sangat banyak kami dapatkan, bercengkerama dengan penduduk desa, bersenda gurau dengan pemuda karang taruna, dan mengadakan acara dadakan kecil-kecilan.
Pengalaman nya mendapatkan ilmu cara menanam bibit tanaman yang baik dan benar, mendapat strategi dan langkah-langkah untuk mengembangkan potensi, dan mendapatkan motivasi supaya kita nanti bisa memiliki kebun sendiri yang luas dan subur tanaman nya.
Saya berharap desa Dadapan semakin di kenal banyak wisatawan lain dan program agrowisata petik buah dapat berjalan lancar dan sukses.
Ramadhan ardiyanto, Xll lPS 4 SMA N 1 PAMOTAN
Post a Comment