-->

Sejarah SMA Negeri 1 Pamotan: Periode Awal Hingga Pertengahan

www.smapamotan.com - SEJARAH, SMAN 1 Pamotan beralamatkan di Jalan Lasem, Kilometer 1, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang. Sekolah ini berdiri sejak 23 Agustus 1993 sesuai Surat Keputusan dari Dinas Pendidikan Kebupaten Rembang. Namun menurut  Kelender Akademik, SMAN 1 Pamotan berdiri pada tanggal 10 Juni 1993.  Pertama berdiri, SMAN 1 Pamotan hanya membuka 3 kelas. Dahulu jurusannya adalah Biologi saat memasuki kelas XI. Sebagai lulusan pertama Biologi SMAN 1 Pamotan adalah adiknya Ibrahim, dokter yang cukup terkenal di Pamotan. Karena awal berdirinya SMAN 1 Pamotan tidak ada jurusan IPA maupun IPS, yang ada adalah jurusan IPA Fisika dan IPA Biologi.

Siswa SMAN 1 Pamotan saat awal berdiri kebanyakan dari Lasem dan Pamotan. Jumlah siswa dari Lasem maupun pamotan hampir sama.

“Banyak juga dari Lasem  itu awalnya. Jumlahnya mulai bergeser kan akhir-akhir ini. Dahulu waktu ada angkutan anak-anak dari Lasem itu pasti rame. Dan guru-gurunya SMAN 1 Pamotan itu dahulu dari SMAN 1 Lasem. Semua dari guru SMAN 1 Lasem ya ke sini.” (Sumber: Wawancara dengan Drs. Daryoto Eko P. Guru senior SMAN 1 Pamotan pada 20 Agustus 2016)

Menurut penuturan Dra. Sukatri, salah satu guru senior di SMAN 1 Pamotan, bahwa siswa SMAN 1 Pamotan mayoritas dari Lasem, Sedan, Pamotan, Pancur dan Gunem, dari Rembang belum ada. Karena di Sedan, Pancur dan Gunem belum ada  sekolah SMA Negeri. Menurut penuturannya, sebelum SMAN 1 Pamotan mempunyai gedung, sekolah ini beraktifitas di SMPN 1 Pamotan. Namun tidak lama kemudian, dibangunlah Unit Gedung Baru (UGB) di Jalan Lasem, Kilometer 1, Pamotan.

“Saya pada saat itu mengajar Geografi dan sampai sekarang masih di Geografi. Saya ke sini sebenarnya adalah pindahan dari Nusa Tenggara. Di sini waktu itu baru pindah dari gedung SMP ke gedung ini. Berarti saya masuk sudah semester dua angkatan yang pertama pada 1993. Saya kesini bulan April 1993 sekolahnya sudah di sini. Saya kemudian masih menunggu untuk Tahun Pelajaranan baru, karena jika bulan April saya ajar kan gimana. Kemudian pada Tahun Pelajaranan 1993/1994 saya mengajar kelas X dan XI mata pelajaran Geografi.” (Sumber: Wawancara dengan Dra. Katri Guru senior SMAN 1 Pamotan pada 20 Agustus 2016)

Kepala sekolah SMAN 1 Pamotan yang pertama adalah Drs. Sunarno yang sebenarnya merupakan kepala sekolah definitif, karena saat itu juga sudah menjadi kepala sekolah di SMAN 1 Lasem. Kemudian Kepala Sekolah selanjutnya adalah Veronika Suharni, B.A. yang menjadi kepala sekolah di SMAN 1 Pamotan hanya berusia satu tahun, berhenti menjadi kepala sekolah karena meninggal dunia. Kemudian yang ke tiga adalah Drs. Ahmad Mualif, ke empat Drs. Setya Purwoko dan yang ke lima Dra. Pusmi Indiyati sampai sekarang.

Menurut penuturan Dra. Pusmi Indiyati, yang sekaligus kepala sekolah SMAN 1 Pamotan pada 2009-sekarang, SMAN 1 Pamotan belum pernah melakukan perayaan Dies Natalis secara besar-besaran. Namun tahun-tahun yang lalu perayaan Hari Ulang Tahun SMAN 1 Pamotan dirayakan dengan cara menyantuni anak yatim dan memberikan takjil di masjid-masjid di Pamotan dan sekitarnya. Hal itu menurut penuturan Dra. Pusmi Indiyati dilakukan setiap tahunnya sesuai momentum Hari Ulang Tahun SMAN 1 Pamotan.

“Kami belum pernah melakukan acara Dies natalis untuk SMA. Namun tahun ini saat ulang tahun SMA, itu kan saat puasa Ramadhan, kami juga menganggarkannya. Untuk mengungkapkan rasa syukur kami itu kemarin kami membagi-bagikan takjil kepada orang-orang selama dua hari. Setiap masjid ketika ngaji kami menyampaikan takjil. Kami menyalurkan takjil kepada masjid-masjid yang ada di Pamotan. Untuk hari ke-2 itu luar Pamotan untuk membagikan taljilnya. Kami juga membuat tas sablon yang merupakan hasil karya anak-anak kami untuk HUT SMAN 1 Pamotan dan di dalamnya sudah ada snacknya. Itu sebagai ungkapan rasa syukur kami. Kalau sampai Dies Natalis itu belum pernah.” (Sumber: Wawancara dengan Dra. Pusmi Indiyati Kepala Sekolah SMAN 1 Pamotan 2009-sekarang, pada 18 Agustus 2016)

Menurut penuturan Dra. Pusmi Indiyati, prestasi SMAN 1 Pamotan selama ini cukup membangggakan. Terbaru SMAN 1 Pamotan berhasil menyabet gelar juara umum Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tingkat Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta. Kemudian terkait dengan prestasi saat mengikuti Ujian Nasional, SMAN 1 Pamotan patut diperhitungkan. Se-Kabupaten Rembang 5 tahun Ujian Nasional terkahir SMAN 1 Pamotan selalu menduduki peringkat 2,3, atu 4 baik IPA maupun IPS. Anak-anak SMAN 1 Pamotan juga pandai berolahraga, hal ini berpengaruh dengan tingkat prestasi dalam bidang olahraga. Sering anak-anak SMAN 1 Pamotan diminta mewakili Kabupaten Rembang saat ada lomba-lomba, seperti lomba voly, sepakbola, dll. Kemudian prestasi guru di SMAN 1 Pamotan juga ada yaitu Lomba OSN guru se-Jawa Tengah mendapatkan jumlah 3 juara yaitu: Guru Matematika; Guru Fisika; dab Guru Kimia. 

“Anak-anak kami ketika keluar mengikuti lomba sering tidak mewakili nama sekolah, namun nama Kabupaten Rembang, saya tidak apa-apa asalkan siswa ini bisa berprestasi. Untuk menunjang prestasi belajar, kami tahun ini sudah berhasil membangun aula untuk olahraga apabila kondisi di lapangan sangat panas dan hujan. Karena kurikulum 2013 jam olahraga itu siang, kasihan anak-anak kalau panas-panasan dan kehujanan saat berolahraga di lapangan terbuka.” (Sumber: Wawancara dengan Dra. Pusmi Indiyati Kepala Sekolah SMAN 1 Pamotan 2009-sekarang, pada 18 Agustus 2016)

Sumber belajar siswa, sepertai buku-buku paket pelajaran cukup lengkap di SMAN 1 Pamotan. Misalnya untuk mata pelajaran Sejarah tahun 2015 SMAN 1 Pamotan mendapatkan buku dari pemerintah 200 buku. Selain itu juga ditunjang dengan buku-buku dari penerbit non pemerintah yang setiap siswa mendapatkannya. Kemudian alat-alat penunjang pembelajaran di SMAN 1 Pamotan cukup lengkap, ada globe, teleskop, LCD proyektor, dan lain-lain. Sarana dan prasarana penunjang seperti laboratorium juga ditemui di SMAN 1 Pamotan. 

Budaya literasi di SMAN 1 Pamotan bisa dikatakan hidup. Banyak terpasang mading ditiap-tiap kelas dan mading di hall sekolah. Mading diisi dengan tulisan-tulisan siswa SMAN 1 Pamotan sendiri, ada cerpen, puisi, pantun, artikel, bahkan komik yang dituliskan dan digambarkan di kertas warna warni agar orang tertarik untuk membacanya. Mereka para siswa SMAN 1 Pamotan juga membuat kata-kata mutiara disetiap kelas. Perpustakaan SMAN 1 Pamotan setiap kali istirahat juga terlihat ramai, anak-anak terlihat sedang membaca buku dan meminjamnya untuk keperluan tugas ataupun sebagai pengayaan siswa itu sendiri. Semua itu membuktikan bahwa budaya litarasi di SMAN 1 Pamotan cukup baik.

SMAN 1 Pamotan pada tahun 2016 telah menggunakan Kurikulum 2013. Penerapan Kurikukum 2013 secara langsung dipraktikan di kelas X (sepuluh) yang berjumlah 8 kelas dengan total 290 siswa. Di kabupaten Rembang ada empat SMA yang menggunakan Kurikulum 2013, yakni SMAN 1 Pamotan, SMAN 1 Lasem, SMAN 1 Rembang dan SMAN 2 Rembang. Menurut Dra. Pusmi Indiyati, penerapan Kurikulum 2013 di SMAN 1 Pamotan cukup lancar, guru dan siswa mampu beradaptasi dengan baik. Misalnya penekanan nilai sikap dengan praktik budaya sopan santu mulai ditingkatkan di kelas maupun di luar kelas. Kemudian keaktifan siswa di dalam kelas merupakan prioritas yang harus diunggulkan sebagai salah satu indikator dalam Kurikulum 2013.