Produk Pembelajaran Silsilah Keluarga dan Metodologinya

www.sman1pamotanrembang.sch.id - Metodologi Pembelajaran di Masa Pandemi, Tulisan ini berangkat dari pengalaman penulis saat mengajar di masa pandemi. Fokus dari tulisan ini adalah tentang strategi pembelajaran, khususnya tentang metodologi pembelajaran unutk menghasilkan produk pembelajaran.

Materi tentang belajar silsilah keluarga kali ini diberikan secara bersamaan untuk siswa kelas XI dan XII jurusan IPS mata pelajaran sosiologi. Pilihan materi silsilah keluarga kali ini merupakan hasil dari penyesuaikan silabus dan diadaptasikan dengan rpp dimasa pandemi covid-19. Inti dari penyesuaikan materi sosiologi dimasa pandemi covid-19 kali ini adalah adanya keterkaitan fokus kajian sosiologi dan strategi pembelajaran saintifik. Terlebih pada saat ini muncul fenomena tidak saling mengenalnya antar anggota keluarga besar. Dengan demikian maka dengan mengangkat materi silsilah keluarga untuk diberikan kepada semua tingkat kelas kali ini, cukup relefan.

Metode pembuatan produk pembelajaran siswa ini dilakukan dengan pendekatan penelitian kualitatif. Metode pembuatan produk ini dapat dilakukan setelah para siswa mendapatkan materi yang cukup tentang silsilah keluarga.

Contoh materi yang dapat diluncurkan sebelum proses pembuatan produk pembelajaran adalah seperti berikut ini [lihat youtube silsilah kelurga berikut ini].

baca juga artikel Istilah Pertanian Keluarga

baca juga Merawat Kerukunan Keluarga

Untuk menghasilkan produk pembelajaran yang baik, diperlukan metode pembelajaran yang logis, mudah dipahami, dan mudah dilaksanakan siswa. Metodologi pembelajaran adalah langkah-langkah sistematis yang dilakukan siswa untuk menghasilkan produk pembelajaran. Langkah demi langkah ini dapat dilakukan oleh siswa dengan pendampingan guru mapel, mulai dari pengumpulan data, olah data, visualisasi data, dan penyajian produk.

Langkah Pertama

Siswa melakukan wawancara dengan orang tua tentang silsilah keluarga. Hal yang ditanyakan adalah seputar nama, alamat, status hidup/ mati. Adapun pedoman wawancara siswa seputar tentang; siapa nama saudara orang tua, siapa nama pasangan saudara orang tua, siapa nama anak keturunan dari saudara orang tua, siapa nama simbahnya, siapa saja saudara simbahnya, siapa nama buyut dan pasangannya, siapa nama canggah dan pasangannya, siapa nama wareng dan pasangannya, siapa nama udeg-udeg dan pasangannya, siapa nama gantung siwurnya dan pasangannya. Dalam mengumpulkan data, siswa dapat melakukan wawancara dengan orang-orang yang tahu nama-nama silsilah keluarganya. Secara teknis, wawancara dilakukan dengan pendekatan protokol kesehatan karena pada saat pengumpulan data ini masih dinyatakan keadaan pandemi.

Langkah Kedua

Olah data merupakan tahap menyeleksi data hasil wawancara. Fokus dari olah data adalah menyederhanakan informasi data yang didapat atau yang kerapkali disebut reduksi data. Karena produk dari proses pembelajaran membuat silsilah keluarga ini ada dua produk, yaitu produk membuat bagan silsilah dan deskripsi silsilah keluarga, maka para siswa juga menyiapkan data tersebut untuk dua hal tersebut. Data yang digunakan untuk membuat bagan silsilah, yang diperlukan adalah alur geneologis (keturunan) saja. Sedangkan data yang digunakan untuk membuat deskripsi silsilah adalah data tentang nama dan alamat tinggal keluarga.

Langkah Tiga

Setelah melakukan olah data wawancara, langkah selanjutnya yang dilakukan siswa adalah memvisualkan data atau yang kerap disebut dengan istilah penyajian data. Tahap ketiga ini merupakan tahap kreatif, dimana para siswa diharapkan mampu membuat bahan dan tulisan yang pesannya informatif. Secara teknis, dalam membuat visual bagan silsilah, siswa telah diberikan beberapa contoh visual bagan silsilah melalui group wa. Begitupula dengan contoh deskripsinya, juga telah diberikan model contohnya.

Langkah Keempat

Penyajian produk pembelajaran siswa dilakukan dengan menggunakan blog. Setiap siswa yang mengikuti pembelajaran ini sudah jauh-jauh telah memiliki blog sendiri sebagai prasyarat mengikuti pembelajaran. Selain itu, blog juga telah digunakan penyajian tugas-tugas sebelumnya. Sehingga pada tahap penyajian produk ini tidak ada kendala. Untuk standar penyajian data, langkah-langkah yang dilakukan para siswa adalah sebagai berikut. Pertama, digitalisasi bagan silsilah keluarga, yaitu memfoto bagan silsilah keluarga yang telah dibuat lembar kertas. Kedua, pengetikan deskripsi silsilah keluarga yang isinya sesuai data wawancara yang telah olah sebelumnya. Ketiga, memasukkan foto silsilah keluarga dan deskripsinya di blog masing-masing siswa. Adapun untuk kertas bagan silsilah keluarga, para siswa dapat menyimpannya dengan cara mempigura dan mendisplai di ruang tamu keluarganya masing-masing.

Selama proses pembuatan produk pembelajaran silsilah keluarga dan metodologinya, guru berperan aktif selama proses pembelajaran jarak jauh. Berbagai tindakan pendampingan virtual dapat dilakukan dengan cara diskusi di group, chat pribadi wa, hingga videocall wa. Langkah pendampingan ini dilakukan dengan prosedur etika dan aturan komunikasi yang pantas. Dengan pendampingan yang mendidik, para siswa akan semakin tumbuh partisipasi dan semangat dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh.

Dalam proses pelaksanaan pembelajaran ini, tentu saja tidak semulus yang dibayangkan. Salah satu masalah yang muncul adalah mengatasi ketidakaktifan siswa selama proses pembelajaran jauh ini. Berdasarkan pengalaman penulis, hal yang dapat dilakukan guru adalah mendoakan agar siswa yang bersangkutan segera aktif. Mendoakan siswa untuk selalu semangat mengikuti pembelajaran adalah tindakan mulia.

Penulis adalah Suhadi, guru sosiologi SMA Negeri 1 Pamotan Rembang Jawa Tengah