-->

SMA Negeri 1 Pamotan Produksi Seragam Batik


REMBANG, sman1pamotan.sch.id - Sejak era Kepala Sekolah Pusmi Indiyati hingga dilanjutkan era Sukarno (sekarang), SMA Negeri 1 Pamotan konsisten menyelenggarakan program unggulan seragam batik. Begitupun pada masa antara keduanya yang didampingi Tri Winardi, ketiga Kepala Sekolah tersebut sangat komit dalam mendukung program unggulan membatik ini.

Seragam batik tulis ini telah menjadi produk nyata dari mata pelajaran seni dan budaya. Selain itu, kegiatan membatik juga disupport dengan keberadaan ekstrakulikuler membatik. Jelas, program unggulan ini telah menjadi pilihan favorit siswa, setelah mapel olahraga. Begitupun dengan masyarakat dan wali murid, mereka cukup merespon dengan bangga.

Menurut Miftakhul Anwar, Guru Seni dan Budaya SMA Negeri 1 Pamotan, produk seragam batik merupakan impiannya. Ia selalu memberi semangat kepada para siswanya untuk kreatif dalam menghasilkan karya seni, satu diantaranya adalah batik tulis.

Miftakhul Anwar sedang mendapingi para siswa saat mewarna kain batik tulis (Doc. Sekolah, 15 Februari 2019)
Produk membatik dikerjakan para siswa saat kelas XI, tepatnya pada semester genap. "Mulai semester genap, tahapan pembelajaran mulai dari kompetisi desain, menggambar di atas kain, mencanting, warna, nembok, hingga melorot," tegas Anwar.

Berkolaborasi dengan koleganya, Nana Istiani dan Agus Isnanto, guru seni budaya ini melakukan pembelajaran dan pemdampingan hingga siswa menghasilkan karya.

"Agak riskan memang saat anak-anak membawa batiknya ke rumah. Ya namanya anak, terkadang dibatikkan di luar. Tetapi sangat kelihatan bagi mereka yang tidak disiplin mematuhi aturan membatik," keluh kesah Anwar.


Pada saat akhir semester, lembaran batik tulis karya siswa akan dinilai dengan ketat. Beberapa kejadian, nilai produk anak ditangguhkan karena terlambat pengumpulannya. Usai dilakukan penilaian produk, lembaran batik tulis itu kemudian di jahit secara kolektif dengan desain dari sekolah, untuk dijadikan seragam di kelas XII.