-->

Biaya Hidup Dimasa Pandemi


Saya adalah anak pertama kedua orang tua saya. Kini saya tinggal bersama kedua nenek dan kakek saya karena ibu dan bapak saya bekerja di luar kota untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Selama saya tinggal bersama kedua nenek dan kakek saya, kakek saya pensiunan (PNS) dan nenek saya ibu rumah tangga. Saya merasa senang. Semua kebutuhan saya yang menanggung adalah nenek dan kakek saya. Kami terlahir dari keluarga yang sederhana. Kegiatan keluarga saya masih seperti biasa.

Setiap pukul 05.30 WIB, nenek saya sudah mulai memasak untuk sarapan dan disitu saya membantunya. Dan kegiatan saya adalah membantu nenek membersihkan rumah seperti menyapu, mengepel, mencuci piring, mencuci baju, dll. Biasanya ketika hari sabtu dan minggu, pjj daring libur dan sebagai gantinya saya bersih-bersih rumah. Tetapi berhubung sudah memasuki jadwal daring, saya mengikuti pjj online dahulu. Dan setelah waktu  pjj sudah selesai, saya langsung bergegas untuk kebersihan rumah yang belum terselesaikan.

Kebutuhan keluarga kami seperti makan, membeli alat perlengkapan buat mengikuti pjj online, mengganti gas yang habis, membeli air yang kadang air itu cepat habis, membayar listrik, dan kebutuhan yang lain. Ditambah lagi kuota yang harus dicukupi untuk bisa mengikuti pjj online, terkadang yang lebih parahnya lagi seumpama pada saat mengikuti pjj online tiba tiba listrik padam dan tugas harus dikumpulkan pada waktu yang sudah ditentukan membuat semua resah yang mengikuti pjj online. Jika dibahas mengenai biaya yang dikeluarkan memang tidak akan ada habisnya.

Semua kebutuhan tersebut tentu mengeluarkan biaya yang cukup besar dan mahal. Biaya yang dikeluarkan seharinya pun lebih dari Rp50.000, Karena ditambah uang perbelanjaan. Hal ini membuat orang tua harus merogoh kocek lebih agar anaknya dapat melakukan pembelajaran online.
Contohnya seperti nenek saya berbelanja merogoh kocek seharga Rp.50.000, membeli gas seharga Rp.17.000, membeli air seharga Rp.12.000 untuk kebutuhan minum, membeli pulsa dan kuota kalau habis sekitarRp.20.000-50.000 dan masih banyak kebutuhan lainnya. Masalah biaya hidup pjj dimasa pandemi semakin sulit.

Dan tidak hanya seperti itu, gangguan sinyal, jaringan internet tidak memadai di daerah tempat tinggal dan keterbatasan sarana aplikasi belajar juga menjadi kendala dalam sistem pembelajaran jarak jauh ini. Jaringan internet yang sangat dibutuhkan dalam pembelajaran daring menjadi masalah tersendiri dan kebutuhan internet yang makin melonjak dan banyak diantara orang tua yang tidak siap untuk menambah anggaran dalam menyediakan jaringan internet. Tetapi kami tetap bersyukur karena tetap ada pembelajaran jarak jauh secara online/daring dan terus berdoa agar pandemi COVID-19 ini cepat selesai.
Sumber: https://rilyamelianew23.blogspot.com/2020/07/menceritakan-biaya-hidup-pjj-dimasa.html

Penulis: Rily Amelia (Siswa SMA Negeri 1 Pamotan Kelas XII IPS5)