-->

Anak Penjual Pentol Keliling Mengisahkan Pembelajaran Daring


Saya anak pertama dari 2 bersaudara. Kini saya duduk  di bangku kelas XII SMA dan adik saya duduk di bangku kelas 4 SD. Kami terlahir  dari keluarga sederhana yang Bapak saya berprofesi sebagai penjual pentol keliling dan ibu saya sebagai ibu rumah tangga. Kegiatan keluarga saya masih seperti biasa pukul 05.45 WIB bapak saya pergi ke pasar untuk membeli bahan bahan dagangan sementara ibu saya menyiapkan masakan sembari menunggu bapak pulang, sedangkan kegiatan yang  saya lakukan yaitu menyapu, membersihkan tempat tidur dan mencuci piring. Sekitar pukul 07.00 WIB bapak pulang dari pasar kemudian orang tua saya mulai membuat pentol. Biasanya saya membantu orang tua saya, tapi berhubung kini sekolah berbasis online saya membantu ortu saya ketika terdapat jeda dari mapel yang satu ke mapel yang lain atau saya membantu membersihkan rumah ketika bapak sudah pergi jualan. Biasanya bapak pergi jualan dari pukul 09.00 -12.00 WIB kemudian dilanjut pukul 14.00-16.30  WIB. Semua itu bapak lakukan untuk mencukupi kebutuhan kami.

Kebutuhan keluarga kami  hampir sama dengan kebutuhan keluarga lain. Seperti kebutuhan untuk makan, membeli peralatan sekolah, membayar air dan gas, dan kebutuhan yang lain. Ditambah lagi kini sekolah berbasis online / pjj menambah kebutuhan lain seperti kuota yang harus mencukupi untuk pembelajaran jarak jauh/pjj.

Semua kebutuhan tersebut tentu  mengeluarkan biaya yang cukup besar. Biaya yang harus di keluarkan setiap harinya tidak cukup hanya 50.000, ditambah lagi jika biaya yang harus dikeluarkan bersamaan misalnya saya dan adik saya harus membeli buku pelajaran bersamaan di tambah lagi ada pengeluaran yang lain yang mendadak. Biaya setiap bulan saja menghabiskan sekitar 1.500.000 belum dengan biaya pengeluaran air, gas, dan biaya sekolah.   Terkadang uang hasil jualan habis untuk pengeluaran ,padahal berjualan pentol  adalah satu satunya sumber pendapatan keluarga kami.

Sumber pendapatan keluarga saya semuanya ditanggung oleh bapak saya yang berprofesi sebagai penjual pentol keliling. Tidak ada sumber pendapatan lain yang keluarga kami terima selain dari berjualan keliling, karena  hanya pekerjaan itu  yg bisa keluarga saya lakukan. Di saat kondisi ini terkadang membuat bapak saya mengeluh karena jualannya yang sepi karena tidak jarang orang yang mau keluar rumah sekedar untuk membeli jajan serta banyaknya pedagang lain menyebabkan dagangannya tersisa.

Masalah biaya hidup PJJ di masa pandemi ini lumayan sulit. Karena di masa pandemi juga berpengaruh dengan kerjaan yg ditekuni bapak saya sebagai penjual pentol keliling.  Biasanya banyak orang  atau anak anak kecil berkerumun dan bermain tetapi di masa ini jarang sekali orang yang keluar rumah hanya sekedar membeli jajan. Sehingga menyebabkan dagangan bapak saya tersisa dan membuat pemasukan berkurang. Pemasukan berkurang ini adalah salah satu masalah di masa saat ini ditambah lagi kebutuhan yang  membutuhkan pengeluaran biaya yang cukup  kami tinggi. Tetapi, kami tetap bersyukur dan terus berdoa agar pandemi ini cepat selesai sehingga kehidupan berjalan lancar dan pekerjaan juga lebih mudah untuk dikerjakan.Stay save and healthy teman teman.

Sumber: https://khfitri123.blogspot.com/2020/07/biaya-pjj.html
Penulis: Khoirul Fitriyani (Siswa SMA Negeri 1 Pamotan Kelas XII IPS5)