-->

Kisah Tristani Silfika

Hai namaku Tristania Silfika panggil saja tristan dan ini kali pertamaku membuat blog sendiri. Saya akan menceritakan sedikit kisah singkat keluargaku sebagai awalan perkenalan🤗👋

Keluargaku terlihat sama saja seperti keluarga orang-orang pada umumnya. Ada ayah,  ibu 2 kakak laki-laki dan anak terakhir(ya itu aku). Ayah dan ibu bekerja sebagai seorang pedagang warung makan. Sedangkan kedua kakakku sudah tamat sekolah dan bekerja. Kakak pertama sudah berkeluarga sementara kakak kedua masih bekerja dikalimantan. Dan saya, anak terakhir yang masih duduk dibangku SMA kini,  sedang menikmati periode musim corona jilid II. 

Keseharianku bersama keluarga sangat monoton hanya melakukan hal-hal itu saja. Anak terakhir serasa anak tunggal ya itu saya. Sekarang dirumah hanya ada saya, bapak dan ibu sementara kedua kakakku tidak tinggal lagi bersama. Terkadang kakak kedua pulang dari kalimantan hanya mendapat cuti selama 2 minggu. Usaha bapak dan ibuku alhamdulillah berjalan lancar terkadang ramai pembeli terkadang sengang. Sudah kewajibanku bukan sebagai satu-satu nya anak dalam rumah yang harus membantu ibu dan bapak setiap harinya. Bapak dan ibu bangun dari jam 3 pagi dan tutup jam 3 sore. Saya biasa membantu setelah bangun dan solat subuh sampai sore(itu ketika hari libur sekolah)sementara saat sudah masuk sekolah saya hanya membantu sebagian saja, karena bapak ibu juga sudah punya 2  karyawan untuk membantu pekerjaan mereka. 

Di setiap anggota keluarga pasti ada salah satu anak yang bandel dan nakal(ya itu aku😅). Dari kecil memang bapak sudah mendidik kami dengan mandiri dan juga sedikit keras. Tak heran saya sebagai anak perempuan saja, bapak masih main tanggan terkadang ditendang pun tak masalah. sedikit cerita pengalaman waktu kecil saat masih sd kelas 1, saya pernah dibawakan pecut dan di samperin ke rumah tetangga untuk pulang karena saya main tidak ingat waktu mengaji. Bapak langsung jemput dan saya pun kaget maen di tarek badanku sambil di pecut sedikit badanku lalu dijewer telingaku sambil bicara keras dan di sepanjang perjalanan pulang saya nangis lah yakali ngga nangis anak kecil di bawain pecut mana suaranya keras kali😭langsung lah saya minta maaf dan janji tidak bakal mengulangi kesalahan itu lagi.  Bapak memang orang yang keras dan disiplin. Tanpa membeda-bedakan jenis kelamin anaknya,  hukuman sama saja bagi siapa saja yang melanggar aturan dan perintah bapak. Tapi menurutku beliau adalah sosok yang hebat.  Bapak mengajarkan aku bagaimana kita tidak boleh menyerah dalam keadaan apapun. Oh iya dulu,  bapakku bekerja di salah satu perusahaan dikalimantan beliau mengajak ibuku ke sana saat setelah menikah. Mereka hidup disebuah mes(pondok bangunan)di dalam hutan kalimantan dan sementara bapak bekerja mengamati tumbuhan, dan membudidaya tumbuh-tumbuhan. Kedua kakakku juga sudah pernah merasakan hidup disana sewaktu kecil. Kata bapak ia kena PHK pada saat Indonesia terkena krisis ekonomi (pemerintahan Bapak Presiden Soeharto tahun 1999).  Dari sanalah keluargaku akhirnya pindah dan menetap di jawa lalu meneruskan hidup kembali walaupun tidak mudah berbagai pekerjaan bapak coba lakukan seperti:bapak sempat menjadi tukang ojek , penjual  es dawet dipasar, dagang sembako, dan petani. Demi menghidupi keluarganya agar bisa tetap menjalani kehidupan walapun susah. Karena kata bapak:"kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Tidak peduli berapa kali manusia jatuh, selama dia masih punya semangat dan impian untuk hidup pasti berhasil. . . . . kuncinya satu usaha, yakin, dan do'a. "

Cerita tertinggal. . . . Saya lahir di Rembang dan masa kecil ku kuhabiskan di desa lengkong. TK ku di desa samaran. Lalu masa SD pindah rumah ke pamotan sementara rumah yang di lengkong kosong di tinggal. Saya sekolah di SD N 5 pamotan kemudian melanjutkan di SMP N 1 Pamotan. Dan sekarang, saya sudah bersekolah di SMA N 1 Pamotan. Tinggal berjalan dari rumah cuman membutuhkan waktu sekitar 10 menit sudah sampai sekolah. Saya selalu berharap agar bisa keluar dari area wilayah rembang apalagi pamotan. Ingin saja mencari pengalaman yang baru di luar sana. Oh iya, saya juga punya sebuah cita-cita yaitu ingin sekali menjadi anggota FBI/detektif (ya kalau ini karena saya dulu memang suka hal-hal yang berbau kriminal dan ingin sekali juga memecahkan kasus-kasus besar lalu, dapat menggunakan pistol/senjata api dan melakukan penyamaran, dan melacak lokasi penjahat seperti di filem-filem action. . . . hahah aneh bukan, aku tau itu😂). Lalu impianku yang kedua aku ingin menjadi anggota konservasi satwa dan tumbuhan langka di hutan(ingin saja melindungi orang utan yang hampir punah dan habitatnya terancam). Apalagi memantau dan menjaga wilayah konservasi hutan yang terkadang dapat terjadi penebangan liar, pembukaan lahan ilegal dan pembakaran hutan. Siapa lagi kalau bukan kita generasi penerus yang harus menjaga dan melindungi SDA di Negara Indonesia ini. Toh umur bumi tinggal sedikit, karena pemanasan global, pertambahan populasi, berkurangnya lahan tempat tingggal, kurangnya air bersih, dan rusaknya oksigen karena kurangnya tumbuhan dan asap pabrik maupun asap kendaraan. Semua ini dilakukan agar anak cucu kita nanti dapat melihat dan merasakan bumi yang indah kita tempati ini. 

Sekian kisah singkat keluargaku, saya Tristani Silfika, mohon maaf jika ada sebuah kata-kata yang salah atau kurang. . . . Terimakasih atas waktunya. 

Penulis adalah Tristani Silfika,  siswa SMA Negeri 1 Pamotan kelas XI IPS5