-->

Virtual Tour in Rembang

www.smapamotan.com - Kunjungan Virtual, Dimasa pandemi covid-19 dan PPKM saat ini mengharuskan kita untuk selalu menjaga kebersihan dan tetap patuhi protokol kesehatan.

Kali ini saya,akan mengajak kalian virtual tour in Rembang saat suasana pandemi .Start pertama saya dari Kota Rembang-Lasem-Bukit Cenda-pamotan. Setiap pengambilan vidio, saya selalu ditemani & dibantu teman saya. Karena tidak mungkin bisa melakukannya sendirian.Teman saya yang menyetir motor dan tugas saya mengambil vidio saat perjalanan.

Bisa dilihat dengan jelas, suasana di Rembang, Lasem, maupun pamotan mulai terlihat agak senggang/sepi saat ppkm seperti sekarang ini. Biasanya di Alun-Alun Rembang sangat ramai dengan pedagang kaki lima ,orang dewasa maupun anak-anak bermain dan bersantai bersama keluarga.

Di Lasem pun sama, tempat wisata juga ditutup sementara ini. Itu saya dapat merekam suasana di Pantai Caruban karena saya lewat jalan samping karena pintu gerbangnya ditutup. Saat itu air laut sedang pasang dan terlihat beberapa kapal kecil sedang berlayar. Tidak seperti waktu-waktu normal sebelumnya, pengunjung lumayan ramai dan banyak juga pedagang yang berjualan di pesisir pantai. Masih ada beberapa remaja seumuranku yang ada dipantai saat itu, dan juga beberapa anak kecil(asli desa sana) yang sedang bermain pasir dan sepeda maupun berenang.

Jalan Rumah Merah (Tiongkok Kecil Heritage)yang ada di Lasem. Jalan tersebut digunakan sebagai jalan cepat kalau tidak mau melewati lampu lalulintas yang ada di simpang Lasem. Sepanjang jalan biasa digunakan orang-orang sekitar sana dan sebagian anak muda pasti,ingin menyempatkan mengambil foto vintage ala-ala budaya tiongkok. Memang, dulunya lasem adalah daerah pertama masuknya orang-orang Tionghoa di tanah jawa. Disana juga terdapat wisata Rumah Batik Tulis Lasem yang setiap harinya, ibu-ibu maupun nenek-nenek  sedang melakukan kegitan membatik dengan alat canting dan lilin(malam) yang dicairkan.

Berikutnya tujuan selanjutnya adalah Bukit Cendana yang ada didesa Candimulyo. Saat kesana kami berempat cewek semua, dan karena baru pertama kali muncak dan agak takut kalau motornya tidak kuat nanjak, kami memutuskan untuk menitipkan motor disalah satu rumah warga (jalan parkir/puncak sudah dekat). Kami berempat berjalan samlai puncak, dan alhamdulillah rasa lelah dan penasaran kami terbayarkan dengan view pemandang Bukit Cendana yang indah. Disana sudah banyak spot foto dan juga terdapat caffe cendana yang tentu saja menyajikan minuman dan makanan yang enak.

Sang surya mulai tertidur, dan hamparan semburat merah jambu mulai menyelimuti langit kala itu. Udara sudah berganti dingin dan suara adzan mulai menggema diantara sayut-sayut suasana Pamotan kala itu. Dan perjalanan sudah berakhir. Masing-masing dari kami mulai pulang ke tempat asalnya. Pengalaman ini tak terlupakan.

Sekian Terimakasih atas waktunya,jangan lupa untuk like, komen,dan subscribe. Happy weekend guys🤗🙌.

Penulis adalah Tristania Silfika, siswa SMA Negeri 1 Pamotan kelas XI IPS 5