-->

BELAJAR PEMBERDAYAAN KOMUNITAS DI PAGAR PELANGI

Adalah Pagar Pelangi, sebuah program pemberdayaan komunitas berbasis wisata alam, religi, dan edukasi yang digerakkan oleh Bapak Muhammad Abadi. Seorang Pengasuh Pondok Pesantren RA ASA. Tema edukasi sendiri diambil karena banyaknya berbagai macam latar belakang dan warna-warni kehidupan disekitarnya. 

Jam demi jam telah kulalui. Suara kicauan burung dan desau riak angin sejuk berlalu menerpa daun-daun hijau, pertanda hari mulai cerah. Titik embun bergulir bagai kristal di pucuk rumput, menyambut mentari yang mulai nampak berselimut awan tipis di timur. Mentari semakin tinggi dan terlihat begitu cerah.

Tiba saatnya siswa-siswi kelas 12 jurusan IPS SMA N 1 Pamotan, akan melakukan kegiatan Learning Tour disalah satu tempat wisata yang ada di Kabupaten Rembang. Kegiatan Learning Tour ini dilaksanakan di wisata alam Pagar Pelangi, yang bertempat di desa Dadapan, Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang. Wisata alam Pagar Pelangi merupakan salah satu destinasi wisata baru dan menjadi wisata yang lagi trend selama Pandemi Covid-19. 

Segala persiapan telah kami lakukan. Mulai dari menyiapkan alat tulis, bekal makanan, absensi, pembekalan dari guru mapel dan guru pendamping, serta daftar pertanyaan yang telah kita buat sebelumnya. Setelah semuanya siap, kami segera berangkat menuju ke Pagar Pelangi secara bersama-sama dengan menggunakan sepeda motor.

Tampak panorama persawahan dalam perjalanan kami, melintasi jalan berbingkai rumput desa. Jalan yang kami lintasi berada di atas bukit dan pegunungan, kiri jurang dan kanan pun jurang. Kami harus lebih waspada saat melintasi medan yang berliku-liku dan menanjak. Naungan tajuk  pepohonan dan angin sepoi-sepoi membuat perjalanan kami menjadi luar biasa. 

Lelah kami terbayar ketika melihat pemandangan yang begitu asri nan indah disana. Bahagia dan bebas. Itulah yang kami rasakan saat itu. Wisata alam ini mampu membuat kami terpanah, hingga ada rasa keingintahuan yang sangat dalam yang ingin kami cari disana. 

Tepat pukul 11.00 tibalah kami di lokasi. Kami disambut Bapak Abadi di Gardu Pandang Pagar Pelangi, sebuah spot anjungan wisatawan yang berbayar 5.000 rupiah. Pada hari itu, kami disambut gratis. Sembari menunggu teman-teman kumpul, sarasehan pun digelar. Suasana persawahan dan angin sepoi-sepoi, serta padi yang mulai menguning membuat kami semakin bersemangat untuk mengupas tuntas semua rasa penasaran kami. 

Dengan mengenakan sarung berkaos  oblong dan peci hitam, serta gurauan-gurauan sederhana yang diucapkan, owner RN ASA  ini mulai bercerita tentang kegiatan pemberdayaannya. Menurut Bapak Abadi, sejarah berdirinya Pagar Pelangi berawal dari ketidaksengajaan. Membuat pagar dari kalo( bambu) yang di cat sedemikian rupa oleh anak-anak berkebutuhan khusus yang kemudian berfungsi untuk membatasi asrama pondok putri dan kandang sapi. Kata " Pagar" sendiri mempunyai makna suatu yang melindungi dari sesuatu yang berbahaya. Sedangkan " Pelangi" artinya kombinasi dari berbagai macam warna, menjadi satu kesatuan dan menjadi harmonisasi yang indah. Filosofinya, di RN ASA ada berbagai macam permasalahan anak dan latar belakang anak yang berbeda-beda, lalu mereka dilindungi, mereka dinaungi,dan mereka disayangi, akhirnya mereka mendapatkan sesuatu kenyamanan, ujar Abadi. Dari situlah filosofi nama Pagar Pelangi terbentuk. 

Hampir satu jam sarasehan digelar. Tiba saatnya kami keliling dengan pendampingan yang ramah oleh pemilik RN ASA ini. Berapa saat terdengar suara musik angklung yang dimainkan oleh anak-anak pondok. Kami cukup terkagum mendengarkan cerita sembari keliling lokasi. 

Pagar Pelangi didirikan pada 27 Desember 2019, ini ternyata dibangun dengan modal kecil yang berawal dari tabungan anak-anak pondok. Dengan pendekatan partisipasi dan menekankan potensi kearifan lokal, destinasi wisata alam yang unik ini diwujudkan. Proses awal pembuatan Pagar Pelangi ini tidak lepas dari peran anak-anak pondok dan organisasi Karang Taruna yang ada di desa Dadapan, ujar Abadi. 

Semakin kedalam kami diajak keliling-keliling lokasi. Menuruni tangga menuju tajuk-tajuk spot foto yang kerap disinggahi para pengunjung. Kami diperlihatkan bangunan yang pertama didirikan yaitu pagar pembatas antara asrama Pondok Putri dan kandang sapi. Di sinilah awal mula nama pagar Pelangi muncul. 

Dari segi gaya arsitektur, objek wisata alam Pagar Pelangi ini menggunakan kombinasi dari berbagai macam kebudayaan yang ada di Indonesia. Mulai dari identitas Bali, Minangkabau, dan Jawa kuno, yang dihadirkan untuk menggugah selera destinasi wisatawan yang datang. Untuk bahan-bahan yang digunakan sebagian besar berasal dari lokal dan lingkungan sekitar. Menurut Bapak Abadi, spot pilihan wisatawan ketika berkunjung di Pagar Pelangi yaitu di Gardu Pandang, jajanan tradisional, serta panorama gubuk yang membelah sawah dengan padi menguning.

Sepanjang jalan mengelilingi lokasi, owner RN ASA ini selalu menunjukkan spot-spot kegiatan pemberdayaan yang dirintisnya ini. Salah satu spot yang membuat kami konsen adalah deretan gubuk jajanan tradisional. Disinilah emak-emak desa Dadapan beserta anak-anak pondok menjajakan jajanannya kepada pengunjung. Seperti serabi, dumbeg, ketan, ketela, tiwul, sredek sukun, dan lain sebagainya. 

Dari hasil wawancara kami dengan Bapak Abadi, semua pendapatan yang masuk dari jualan jajanan tradisional akan digunakan untuk biaya operasional pondok dan biaya santri-santri yang sudah tidak punya orang tua. Hingga sekarang, cerita bapak dengan bangga, terhitung dalam kurun waktu setengah tahun pagar Pelangi mampu membuat konsep pemberdayaan untuk masyarakat sekitar melalui bimbingan membuka pasar tradisional yang menjual berbagai jajanan tradisional. 

Dalam hal wirausahaan tampak sekali wisata alam Pagar Pelangi dalam memberi dampak baik bagi masyarakat disekitarnya.  Respon dan pandangan masyarakat serta pemerintah daerah setelah adanya destinasi wisata alam ini yaitu sangat baik dan sangat mensupport. Pagar Pelangi telah menjadi kunjungan para wisatawan lokal dan lintas Jawa. Tutur Abadi, jumlah pengunjungnya juga sudah ratusan dan bahkan ribuan. Tak sedikit pula para pengunjung melakukan kegiatan studi banding entrepreneur, seperti dari Mojokerto, IPI Solo, dan Yayasan Transformasi. 

Dalam hal prestasi, tampak sekali wisata alam Pagar Pelangi menjadi role model bagi banyak orang. Bukan hanya prestasi wisata alamnya, tapi juga prestasi pondok pesantrennya. Dalam lomba destinasi wisata Kabupaten Rembang, Pagar Pelangi mendapat juara favorit destinasi wisata se-kabupaten Rembang.  

Sedangkan dari hal pengelolaannya, wisata alam Pagar Pelangi juga mempunyai program-program yang dilakukan setiap tahunnya. Tutur Abadi, program jangka menengah dari Pagar Pelangi yaitu ingin membuka wahana permainan anak dengan konsep pasar malam, tempat pemancingan, dan agrowisata buah. Sebuah konsep yang sangat menarik, meskipun menciptakan hal baru tapi halaman tidak akan pernah terbuang. 

Sembari duduk santai di deretan gubuk yang membelah sawah dengan padi menguning, Bapak Abadi melanjutkan ceritanya. "Wisata alam religi dan edukasi ini itu awalnya berasal dari Pondok pesantren. Dan kebetulan anak-anak yang ada di dalamnya adalah anak-anak yang menjadi garapan dinas Sosial, akhirnya dari dinas sosial dan polres juga ikut menaungi. Sehingga dari Kementerian Anak dan Perempuan Republik Indonesia ikut menaungi juga, dan langsung dijadikan demplot lembaga layak anak dan ramah anak. Target utama dari wisata alam Pagar Pelangi adalah terapi untuk anak-anak yang mengalami keterbelakangan mental dan pola pikir. Mereka kami terapi agar bisa bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya". Ujar Bapak Abadi dengan suara lantang. 

Sepanjang kita berkeliling lokasi di arena wisata alam pagar Pelangi, terdengar begitu jelas suara gurauan, cengkrama, dan suara lantunan ayat-ayat suci Alquran. Yang tidak lain dan tidak bukan adalah suara dari anak-anak yang mondok di RN ASA. Nampak pula raut muka yang sangat berseri-seri serta senyuman manis yang selalu menyapa kami. "Memang itulah kegiatan yang selalu anak-anak pondok lakukan setiap harinya. Jumlah siswa yang mondok di RN ASA lebih dari 200 anak yang berasal dari berbagai daerah. Sedangkan sistem pendidikan dan  kurikulum yang ada di pondok menyesuaikan kondisi anak". Ujar Abadi.

Abadi berharap, kedepannya wisata alam Pagar Pelangi ini bisa dikenal ke kancah internasional, dan bisa menjaga keseimbangan antara pendidikan dan wirausahanya, serta wisata alam agar Pelangi juga akan melakukan kerjasama dengan owner Borobudur dan Candi Prambanan. 

Untuk keindahan yang disajikan di wisata alam pagar pelangi tidak perlu diragukan lagi. Berada di kaki gunung jalur pendakian Gunung Siwalan Sukun Argopuro, Pagar Pelangi memiliki pemandangan yang dapat memanjakan mata para pengunjungnya. Ditambah lagi dengan pemandangan alam berupa sawah dan pohon-pohon rindang yang membentang menjadi background yang kian menawan. Apalagi ditambah dengan berbagai spot-spot foto yang mempunyai nilai keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia. 

Wisata Pagar Pelangi memang cocok untuk semua kalangan mulai dari anak-anak,muda-mudi, hingga kalangan dewasa dan keluarga. Wisata ini memiliki fasilitas yang cukup lengkap untuk mendukung kenyamanan dan kepuasan pengunjung. 

Sebuah perjalanan yang berkesan dan sulit dilupakan. Menikmati alam yang begitu indah, jauh lebih menarik dan menyenangkan daripada terpaku terus menerus pada gadget digenggaman.

Pemberdayaan komunitas memiliki peranan yang sangat penting dalam memperbaiki keadaan masyarakat utamanya bagi mereka yang mempunyai tingkat kesejahteraan yang masih rendah. Ini tidak lepas dari tujuan pemberdayaan komunitas yaitu meningkatkan kesejahteraan sekelompok masyarakat sehingga bisa merealisasikan pembangunan secara berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup di masyarakat. 

Seperti yang telah dilakukan oleh bapak Abadi, pemilik wisata alam pagar pelangi yang melakukan pemberdayaan komunitas kepada masyarakat yang ada di sekitarnya.

Itulah kegiatan Learning Tour kami yang dilaksanakan di wisata alam, religi, dan edukasi Pagar Pelangi

Penulis Novita Eka Wulandari, email: novitaeka989@gmail.com, sedang belajar di SMA N 1 Pamotan Kelas XII Jurusan IPS. 

Keterangan: Tulisan ini pernah dimuat di blog https://novitaekawulandari212.blogspot.com/, tepatnya di https://novitaekawulandari212.blogspot.com/2021/11/belajar-pemberdayaan-komunitas-di-pagar.html