-->

Rempeyek, Makanan Tradisional yang Kaya Akan Rempah

Penulis: NOVITA EKA WULANDARI*

www.smapamotan.com - Pemberdayaan Komunitas, Tulisan ini adalah bagian dari produk pembelajaran pada materi pemberdayaan komunitas dengan membantu mempromosikan produk jajanan tetangga, tepatnya pada mata pelajaran sosiologi. 

Dalam tulisan ini saya awali dengan melakukan wawancara kepada para pelaku usaha kecil-kecilan yang ada di sekitar tempat tinggal saya. Ternyata di sekitar tempat tinggal saya ada banyak para pelaku usaha kecil-kecilan yang memproduksi berbagai jajanan atau makanan yang sangat enak. Mulai dari usaha produksi emping jagung, kacang asin, telur asin, kerupuk gendar, dan rempeyek. 

Dari berbagai macam usaha kecil-kecilan tersebut, yang akan saya promosikan yaitu rempeyek. Saya memilih mempromosikan usaha produksi rempeyek Mbah Tutik karena bagi saya usaha produksi ini perlu dibantu. Rempeyek Mbah Tutik merupakan produk yang kurang laku, dan Mbah Tutik juga termasuk salah satu pedagang kecil yang kurang mampu. Dan usaha produksi rempeyek Mbah Tutik juga memenuhi kriteria pedagang kecil yang perlu diberdayakan agar lebih berdaya, dan mampu mencari dan menangkap informasi, mengerti, paham, mampu memanfaatkan peluang, mampu bekerja sama, serta berani mengambil keputusan.

baca juga artikel Rempeyek, Makanan Tradisional yang Kaya Akan Rempah 

Saya membantu mempromosikan produk rempeyek Mbah Tutik dengan cara mengemas kembali rempeyeknya dengan memberi label, nama, dan deskripsi yang menarik pada produk rempeyek Mbah Tutik.

Rempeyek... ya, nama makanan yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. 

Kalian pernah kepikiran ngga??? Bagaimana sejarah dan asal-mula makanan ini ada hingga saat ini???

Simak terus blog saya ya,,,,Rempeyek atau yang sering kita sebut dengan "peyek" adalah makanan tradisioanl yang digoreng dan memiliki rasa gurih di mulut. Sedangkan nama rempeyek sendiri berasal dari kata rempah-rempah dan jiyek. Rempah-rempah berarti makanan berbahan dasar rempah-rempah dan jiyek berarti gepeng dan lebar.

Rempeyek atau peyek menjadi pelengkap hidangan saat di meja makan. Tidak hanya menjadi pelengkap hidangan makan, namun juga menjadi cemilan sembari kumpul dengan anggota keluarga. Uniknya, berbeda bahan pengisinya, berbeda pula penyebutanya. Bagi sebagian masyarakat, rempeyek dengan isi kacang tanah disebut rempeyek kacang. Kemudian ada juga peyek tolo jika diisi dengan kacang kedelai. Sementara jika diisi dengan kacang hijau disebut tumpi.Ketiga jenis peyek tersebut mempunyai rasa yang berbeda-beda. Rempeyek dikenal karena dapat memberi rasa asin ditengah makanan hambar seperti nasi dan sayur. Beragam jenis rempeyek tersebut hingga kini tetap digemari, terutama peyek kacang tanah dan tumpi.

* NAMA PRODUK

Produk jajanan tetangga yang akan saya ceritakan yaitu "Peyek Kece".

Rempeyek ini diproduksi oleh Ibu Puji Astutik atau yang sering kami panggil dengan nama Mak Tutik. Mak Tutik adalah seorang penjual rempeyek kelilingdi dukuh Palan, desa Pamotan. Dulu,sebelum pandemi Mak Tutik memroduksi rempeyek setiap hari dan dititipkan di warung-warung makan serta dijual keliling ke pasar. Namun, semenjak pandemi usaha produksi rempeyek Mak Tutik mati total. Dan sampai sekarang pun Mak Tutik hanya memproduksi peyek saat ada pesanan saja. 

* BERAT PRODUK

Rempeyek yang diproduksi Mak Tutik juga menyediakan berbagai macam variasi yaitu mulai dari rempeyek kacang tanah, rempeyek kacang hijau, rempeyek kacang kedelai, dan rempeyek ikan teri. Biasanya rempeyek Mak Tutik dikemas dengan berat 100gram (10 biji). 

*HARGA PRODUK

Harga "rempeyek kece" juga sangat murah. Biasanya harga rempeyek Mak Tutik dibandrol mulai dari 6.000,00 per bungkus.

*UKURAN PRODUK

Ukuran kemasan "rempeyek kece" bervariasi. Tapi ukuran yang paling sering digunakan yaitu ukuran 20x30.

*DESKRIPSI PRODUK

Deskripsi yang dicantumkan pada "rempeyek kece" sangat menarik. Pemilihan kalimatnya sangat pas, dan bisa menambah ketertarikan konsumen terhadap produk. Kata memiliki kekuatannya sendiri. Kekuatan itu bisa terasa menyentuh hati jika didukung oleh situasi tertentu. Begitu juga dengan kalimat "rasanya bikin kangen rumah" memiliki makna tersendiri bagi para konsumen. Bagi para konsumen yang sedang jauh dengan keluarga akan merasakan rasa kangen dengan keluarganya setelah menikmati "rempeyek kece" . Karena rempeyek ini dibuat dengan aneka rempah dengan cita rasa yang sangat khas.

* KOMPOSISI PRODUK

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat rempeyek sangat sederhana. Bahan-bahan membuat rempeyek antara lain yaitu:

  • Tepung Beras
  • Tepung Tapioka
  •  Garam
  • Santan
  • Air
  • Daun Jeruk
  • Kacang Tanah
  • Bawang Putih
  • Kemiri 
  • Ketumbar
  • Minyak Goreng

Kemudian, cara membuat rempeyek kacang tanah yaitu haluskan semua bahan bumbu, campur tepung beras, tepung tapioka, garam, santan kental, dan air. Lalu aduk hingga rata, kemudian masukkan irisan daun jeruk dan bahan bumbu halus. Kemudian aduk hingga rata dan masukkan kacang tanah. Setelah itu goreng dengan api sedang.

Rempeyek banyak dijumpai di warung klontong, dan pasar tradisional serta dijual dengan harga yang relatif murah. Renyahnya rempeyek membuat banyak orang ketagihan untuk memakan jajanan tersebut.

Meski rempeyek memiliki rasa asin dan gurih serta memiliki nilai sejarah yang unik, lambat laun menjadi hilang karena jarangnya masyarakat yang menjualnya. Tetapi makanan ini masih tetap eksis ditengah banyaknya jajanan modern. Bagi yang merasa makanannya terasa hambar, rempeyek cocok dikonsumsi sebagai pendamping makanan sehingga makanannya tidak terasa hambar lagi.

Kita sebagai generasi milenial harus mempu melestarikan makanan tradisional agar tidak tergerus oleh zaman. Cara kita melestarikan dan menjaga makanan tradisional sangat beragam. Misalnya, seiring dengan perkembangan zaman, kita harus terus berinovasi dengan menambahkan berbagai kolaborasi, tujuannya untuk mematahkan asumsi bahwa rempeyek adalah makanan yang terkesan rendah.




Kita sebagai generasi milenial juga harus mampu menciptakan ide-ide atau inovasi baru, untuk memperkenalkan makanan tradisional dan modern ke kancah internasional.

* Penulis adalah NOVITA EKA WULANDARI, siswa kelas XII IPS 4 SMA Negeri 1 Pamotan. Saat ini tinggal di  Palan, RT 04 RW 01, Pamotan, Rembang, Jawa Tengah dengan alamat email; novitaeka989@gmail.com

Keterangan: Artikel ini juga dimuat di blog penulis dengan judul Rempeyek, Makanan Tradisional yang Kaya Akan Rempah