-->

Transkip Wawancara Bersama Bapak Martoyo S.H.


Penulis: Sela Avia Nur Wahidah, Izzatul muzayyanah, Ratih Yuli R

Setelah pulang sekolah,Pada senin 24 Januari 2022 saya bersama teman-teman melakukan wawancara dengan bapak  Martoyo s.h. disana kami disambut dengan baik dan semua ramah-ramah. Tepat pukul 11.30 kami langsung melakukan wawancara tentang tema pandemi.

Sela: "permisi pak kami dari SMA N 1 Pamotan akan wawancara dengan tema pandemi ".
Bapak Martoyo:" Iya silahkan duduk"
(Kemudian kami menuju diruangan bapak Martoyo). 
Sela: "saya mulai dari bio data informasi ya pak".
Bapak Martoyo: "iya silahkan".
Sela:" Tempat tanggal lahir pak?".
Bapak Martoyo:" Rembang 01 Januari 1994".
Sela: "Maaf pak agama?".
Bapak Martoyo:  "islam"
Sela:"umur?".
Bapak Martoyo:"57".
Sela:"Alamatnya pak?"
Bapak Martoyo:" Kelurahan sidowayah RT 05 RW 01 Rembang kota."
Sela:"pendidikan terakhir?".
Bapak Martoyo:" s1( sarjana strata)".
Sela: "pengenalan sudah cukup pak kita lanjut ke pembahasan kita masalah awal pamdemi".
Bapak Martoyo:" Iya mau tanya apa?".
Sela:" Sejak kapan pandemi covid-19 berlangsung di daerah ini?".
Bapak Martoyo:"muncul sejak munculnya awal di Indonesia berarti sekitar Maret 2019".
Sela:" Bagaimana respon awal masyarakat?".
Bapak Martoyo:" Masih cuek dengan adanya covid ya, tapi dengan seiring waktu mereka bisa memahami bahwa itu sudah peraturan karena kita hidup di negara jadi harus mentaati hukum ".
Sela:" Bagaimana respon masyarakat tentang kebiasaan pakai masker,cuci tangan pakai sabun,jaga jarak,dan menggunakan Handsaitaizer ".
Bapak Martoyo:" Iya masih sebagian kecil melanggar belum terbiasa dengan hal itu tapi lama kelamaan juga bisa menyesuaikan".
Sela:" Apa kebijaksanaan yang dilakukan pemerintah desa saat terjadi pandemi?".
Bapak Martoyo:" Kami selalu menegaskan harus menjalankan prokes dengan selalu memakai masker bila keluar rumah, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir,jaga jarak dan menghindari kerumunan,itu yang selalu kami tegaskan ".
Sela:" Bagaimana respon masyarakat ketika diberlakukannya isolasi pada pasien covid-19?"
Bapak Martoyo:" Program pencegahan dan penanganan covid 19 dengan cara pengecekan,isolasi sakit berada dirumah sakit, sedangkan OTG dilakukan isolasi dirumah. Terpusat yang memenuhi syarat untuk mencegah penularan covid-19covid-19,awalnya tidak mau keadaan yang mengharuskan melakukan isolasi mau tidak mau harus mau".
Sela:"upaya pencegahan covid 19?".
Bapak Martoyo:" Upaya pencegahan diseluruh tahapan,posko PPKM(pemberlakuan),PPKM mikro tingkat RT,menanggung pendanaan anggaran desa agar penhendalian. Sehingga pandemi menjadi endemi. Kalian tau tidak perbedaan pandemi sama endemi?"
Sela,yana,ratih:" Tidak pak emang apa?"
Bapak Martoyo:"pandemi itu diawal sedangkan endemi itu akhir,sudah paham?".
Sela:"ya pak paham. Bagaimana respon masyarakat ketika diperintah mewajibkan vaksin?"
Bapak Martoyo:"sebagian kecil ada yang belum vaksin. Yang terkena covid 19 saat ini kebanyakan yang belum melakukan vaksin. Kalian tau tujuan vaksin?". Tujuan vaksin itu untuk membentuk het imun(kekebalan tubuh) dan untuk menjaga daya tahan tubuh.
Sela:" Kenapa ada vaksin 1 vaksin 2 dan kemungkinan juga vaksin 3 pak,mengapa tidak hanya sekali saja?".
Bapak Martoyo:" Negara kita membeli vaksin dengan seharga yang triliunan lebih, oleh karena itu vaksin sangat diwajibkan untuk masyarakat, dan diadakannya vaksin 1,2,dan 3 ini karena, vaksin 1 dilaksanakan belum membentuk het imunuti, vaksin 2 kekebalan akan melemah, dan yang akan dilakukan vaksin 3 ini sebagai boster(penguat) dan diberikan secara gratis, kalian sudah vaksin? Berapa kali? Gratis apa beli?".
Sela, yana,ratih:" Sudah 2 kali pak gratis ".
Bapak Martoyo:" Mengapa kalian wawancara dengan kepolisian,ke puskesmas itu kenapa?".
Ratih:" Karena bapak kepolisian itu yang selalu melaksanakan operasi masker".
Bapak Martoyo:"(bapak Martoyo tersenyum) iya yang pastinya kami itu tim satgas covid 19".
Sela:" Terakhir pak hikmah yang dapat kita ambil adanya wabah seperti ini?"
Bapak Martoyo:" Yang penting kita tidak boleh panik dan harus mentaati peraturan, ada yang bilang MASKERKU UNTUK MU MASKER MU UNTUK SEMUA ORANG. Satu dua orang ceroboh meracuni sesama,kita juga harus selalu berusaha dan ikhtiar ".
Sela,yana,ratih:" Terimakasih pak atas waktu dan tempatnya kami pamit dulu, sebelumnya minta foto bersama pak".
Bapak Martoyo:" Iya sama-sama, mari-mari".

Selesai wawancara kami melaksanakan foto bersama dengan Bapak Martoyo, S.H
.
Penulis adalah siswa SMA Negeri 1 Pamotan kelas XI IPS 1.