Transkrip Wawancara Pandemi Bersama Kapolsek Gunem
Kami : "Selamat siang pak kami dari
siswa SMA N 1 PAMOTAN ingin meminta izin untuk wawancara dengan bapak seputar
Covid_19."
Pak Joko : "Boleh saya cek surat
Izinya?Baik mari ke ruangan saya."
Hesty : "Sejak kapan Covid-19
berlangsung di daerah ini.?"
Pak Joko : "Kalo di Gunem itu pada
Covid-19 masuk pada bulan April 2021, Tetapi Kalo secara umum February
2021."
Hesty : "Bagaimana respon masyarakat
saat awal Terjadinya Pandememi Covid-19.?"
Pak Joko : "Yang jelas responnya pada
itu, ya karena awal"nya otomatis dia belum memahami tapi tetap dari pihak
kepolisian, kecamatan itu mengadakan penyegahan halnya melakukan seperti
sosialisasi harap pakai masker,cuci tangan, jaga jarak seperti itu."
Hesty : "Apakah ada kebiasaan atau
adat yang berubah misalnya sholat Jum'at, hari raya idul Fitri, hajad
dll.?"
Pak Joko : "Ya jelas itu memang harus
kerja sama dengan Mentri agama pada saat terkena Covid-19. Saat itu sholat
Jum'at di tiadakan pada artinya melaksanakan di rumah, ketika sudah membaik.
Bisa melaksanakan di masjid namun kepasitasnya di batasi bisa di ambil 50%
saja."
Hesty : "Respon masyarakat tentang
kebiasaan baru itu awalnya bagaimana pak.?"
Pak Joko : "Untuk masyarakat sini ya ada
yang menaati ada yang sulit. Namun di mayoritas itu ada yang menaati ada yang
tidak."
Hesty : "Bagaimana suasana yang bapak
sendiri rasakan saat pandemi.?"
Pak Joko : "Ya jelas itu sangat sibuk
sekali, kita harus mengidokasi masyarakat, mengedokasi yang kena Covid-19. Itu
sempat kami terjun ke rumah"nya supaya dia melakukan isolasi. Dan yang
tidak mau di isolasi di rumah sakit dia harus isolasi mandiri di rumah. Artinya
dia harus menaati peraturan pemerintah."
Hesty : "Bagaimana suasana yang bapak
rasakan saat banyak pasien Covid-19 yang meninggal dunia.?"
Pak Joko : "Ya otomatis sangat di
sibukan. adanya yang meninggal.kalo di sekitar sini tidak begitu banyak. Yang
banyak kalo di kabupaten Rembang kota, Lasem, Pamotan. Kalo di Gunem sini
sedikit yang meninggal.kalo di persentasiin hanya 5% atau beberapa, rata"
sembuh."
Charisma : "Respon bapak dengan adanya
vaksin Covid-19 bagaimana pak.?"
Pak Joko : "Sangat membantu sekali,
untuk kekebalan tubuh seseorang, supaya tidak terkena Covid-19 untuk menambah
imun."
Charisma : "Bagaimana proses pelaksanaan
vaksinasi tahap 1 dan 2 apakah berjalan lancar pak.?"
Pak Joko : "Untuk pelaksanaan vaksinasi
e 1 dan 2 di Gunem ini Alhamdulillah lancar kalau untuk capaian sampai 100%
belom. Tapi paling tidak sudah. Di Gunem ini 40% sudah vaksin ke 1 kalo ke 2 di
antara 60% belom."
Charisma : "Menurut bapak sendiri apa
upaya atau tindakan yang harus di lakukan supaya Covid-19 tidak terus
melonjak.?"
Pak Joko : "Yang jelas masyarakat
menaati pemerintah 5M ya, di antara memakai masker, mencuci tangan,menjaga
jarak, mengurangi mayoritas pepergian seperti itu."
Charisma : "Pelajaran apa yang bisa di
ambil dari terjadinya Pandememi ini untuk kehidupan yang akan datang.?"
Pak Joko : "Yang jelas memang Pandememi
ini dalam arti kata, semua harus terlibat. Di sempuyung bareng-bareng tidak
hanya pemerintah saja yang gembar gembor. Masyarakat pun ikut partisipasi
menaati apa yang menjadi anjuran pemerintah. Kalo ibaratnya hanya yang
menggebu-gebu hanya pemerintah saja, saya kira tidak akan tercapai. Di upayakan
pemerintah semuanya harus terlibat. Semoga Covid-19 ini segera sirna di Indonesia
ini."
Charisma : "Baik terimakasih atas waktu
yang bapak luangkan,kami pemit dulu."
Pak Joko : "Sama-sama."
Selesai wawancara kami melaksanakan foto bersama dengan Bapak Martoyo S.H.
Keterangan: Identitas Narasumber
Beliau adalah Joko Susilo S.H. Lahir di Sleman,26 Oktober 1966. Agama Islam. Umur 55 tahun. Saat ini inggal di Ds.Lodan Wetan,kec.Sarang,kab.Rembang. Pekerjaan Polisi. Jabatan Kapolsek Gunem. Pendidikan terakhir S1.
Post a Comment