-->

Transkrip Wawancara Pandemi Bersama Kapolsek Gunem


Penulis: Hesty Ana A (Reporter), Charisma Aulia R(Reporter), Badrotul Muniroh(Cameramen vid.cinematik), Faris Tiana(Penulis teks), Inabilla Efrilian(Perekam suara), Devi Novitasari(Perekam suara)

Pada 22 Januari 2022,pukul 10.30 kami pergi ke Kapolsek Gunem untuk melakukan wawancara berkaitan dengan pandemi Covid_19.Berikut merupakan transkrip wawancara kami.

Kami           :    "Selamat siang pak kami dari siswa SMA N 1 PAMOTAN ingin meminta izin untuk wawancara dengan bapak seputar Covid_19."

Pak Joko     :    "Boleh saya cek surat Izinya?Baik mari ke ruangan saya."

Hesty          :    "Sejak kapan Covid-19 berlangsung di daerah ini.?"

Pak Joko     :    "Kalo di Gunem itu pada Covid-19 masuk pada bulan April 2021, Tetapi Kalo secara umum February 2021."

Hesty          :    "Bagaimana respon masyarakat saat awal Terjadinya Pandememi Covid-19.?"

Pak Joko     :    "Yang jelas responnya pada itu, ya karena awal"nya otomatis dia belum memahami tapi tetap dari pihak kepolisian, kecamatan itu mengadakan penyegahan halnya melakukan seperti sosialisasi harap pakai masker,cuci tangan, jaga jarak seperti itu."

Hesty          :    "Apakah ada kebiasaan atau adat yang berubah misalnya sholat Jum'at, hari raya idul Fitri, hajad dll.?"

Pak Joko     :    "Ya jelas itu memang harus kerja sama dengan Mentri agama pada saat terkena Covid-19. Saat itu sholat Jum'at di tiadakan pada artinya melaksanakan di rumah, ketika sudah membaik. Bisa melaksanakan di masjid namun kepasitasnya di batasi bisa di ambil 50% saja."

Hesty          :    "Respon masyarakat tentang kebiasaan baru itu awalnya bagaimana pak.?"

Pak Joko     :    "Untuk masyarakat sini ya ada yang menaati ada yang sulit. Namun di mayoritas itu ada yang menaati ada yang tidak."

Hesty          :    "Bagaimana suasana yang bapak sendiri rasakan saat pandemi.?"

Pak Joko     :    "Ya jelas itu sangat sibuk sekali, kita harus mengidokasi masyarakat, mengedokasi yang kena Covid-19. Itu sempat kami terjun ke rumah"nya supaya dia melakukan isolasi. Dan yang tidak mau di isolasi di rumah sakit dia harus isolasi mandiri di rumah. Artinya dia harus menaati peraturan pemerintah."

Hesty          :    "Bagaimana suasana yang bapak rasakan saat banyak pasien Covid-19 yang meninggal dunia.?"

Pak Joko     :    "Ya otomatis sangat di sibukan. adanya yang meninggal.kalo di sekitar sini tidak begitu banyak. Yang banyak kalo di kabupaten Rembang kota, Lasem, Pamotan. Kalo di Gunem sini sedikit yang meninggal.kalo di persentasiin hanya 5% atau beberapa, rata" sembuh."

Charisma    :    "Respon bapak dengan adanya vaksin Covid-19 bagaimana pak.?"

Pak Joko     :    "Sangat membantu sekali, untuk kekebalan tubuh seseorang, supaya tidak terkena Covid-19 untuk menambah imun."

Charisma    :    "Bagaimana proses pelaksanaan vaksinasi tahap 1 dan 2 apakah berjalan lancar pak.?"

Pak Joko     :    "Untuk pelaksanaan vaksinasi e 1 dan 2 di Gunem ini Alhamdulillah lancar kalau untuk capaian sampai 100% belom. Tapi paling tidak sudah. Di Gunem ini 40% sudah vaksin ke 1 kalo ke 2 di antara 60% belom."

Charisma    :    "Menurut bapak sendiri apa upaya atau tindakan yang harus di lakukan supaya Covid-19 tidak terus melonjak.?"

Pak Joko     :    "Yang jelas masyarakat menaati pemerintah 5M ya, di antara memakai masker, mencuci tangan,menjaga jarak, mengurangi mayoritas pepergian seperti itu."

Charisma    :    "Pelajaran apa yang bisa di ambil dari terjadinya Pandememi ini untuk kehidupan yang akan datang.?"

Pak Joko     :    "Yang jelas memang Pandememi ini dalam arti kata, semua harus terlibat. Di sempuyung bareng-bareng tidak hanya pemerintah saja yang gembar gembor. Masyarakat pun ikut partisipasi menaati apa yang menjadi anjuran pemerintah. Kalo ibaratnya hanya yang menggebu-gebu hanya pemerintah saja, saya kira tidak akan tercapai. Di upayakan pemerintah semuanya harus terlibat. Semoga Covid-19 ini segera sirna di Indonesia ini."

Charisma    :    "Baik terimakasih atas waktu yang bapak luangkan,kami pemit dulu."

Pak Joko     :    "Sama-sama."

Selesai wawancara kami melaksanakan foto bersama dengan Bapak Martoyo S.H. 

Keterangan: Identitas Narasumber

Beliau adalah Joko Susilo S.H. Lahir di Sleman,26 Oktober 1966. Agama Islam. Umur 55 tahun. Saat ini inggal di Ds.Lodan Wetan,kec.Sarang,kab.Rembang. Pekerjaan Polisi. Jabatan Kapolsek Gunem. Pendidikan terakhir S1.