-->

Skenario dan Panduan Indikator Pertanyaan Podcast PPDB

www.smapamotan.com - LAMPIRAN SKENARIO PODCAST Terkait PPDB SMA SMK Negeri Tahun 2022

 Tim kreatif riset tema podcast

Tim kreatif mengusulkan tema dan indokator pertanyaan kepada Kepala Sekolah

Tim kreatif berkoordinasi dengan Tata Usaha sekolah terkait podcast

 

Tata Usaha melayangkan surat permohonan kepada Narasumber

Tata Usaha mengkonfirmasi surat permohonan

 

Tim teknis podcast siap di ruang podcast

Uji alat dokumentasi podcast dan dinyatakan benar-benar siap

Presenter, narasumber, dan kepala sekolah bertemu di ruang Kepala Sekolah

Presenter, narasumber, dan kepala sekolah hadir di hadir di ruang podcast

 

Kepala Sekolah shooting sambutan podcast

Presenter dan narasumber podcast

 

Presenter membuka podcast

Presenter mempersilahkan narasumber podcast dengan panduan indikator pertanyaan Podcast

Podcast selesai

 

Presenter, narasumber, dan editor bercakap perihal ini dan itu

Narasumber dipersilahkan mengkonfirmasi konten podcast

Editor mengedit konten podcast

 

Narasumber bertemu dengan kepala sekolah

Narasumber pamit

 

Editor melakukan komunikasi kepada Kepala Sekolah dan Narasumber salama proses edit

Editor mengirim hasil video editing kepada Narasumber

Selama proses editing, Editor taat terhadap konfirmasi Kepala Sekolah dan Narasumber

 

Video podcast diverifikasi oleh Tim Layak Tayang

Video podcast diserahkan kepada admin youtube sekolah

Video podcast diuupload di youtube

Pihak Sekolah melakukan konfirmasi kepada narasumber bahwa video telah di upload

 

Jika pasca-upload terdapat ada masalah terhadap video,  permasalahan akan di ambil alih oleh Kepala Sekolah


 

PANDUAN INDIKATOR PERTANYAAN PODCAST

 

 

1.       Pemahaman juknis dari calon peserta didik, kerap kali orang tua CPD (Calon Peserta DIdik) kurang memahami juknis PPDB. Memang sudah ada konten video tapi masih bingung dengan diksi juknis. Sekolah tetap mendampingi, melayani, layanan informasi, layanan pengaduan, screening berkas.

2.       Banyak CPD yang KKnya belum berusia satu tahun padahal mau ambil zonasi. Anak korban KDRT, anak ikut ibu baru, anak ikut bapak baru berdampak pada KK. Padahal spirit zonasi  mengutamakan siswa sekitar sekolah, tapi kenapa yang deket ngak bisa karena administrasi sehingga gak bisa. Kenapa SKD (surat keterangan dominisi dihapus)

3.       Kurang pahamnya CPD terhadap aplikasi PPDB, ini butuh tutorial, bagaimana cara mengajukan akun, revisi salah input.

4.       Banyak piagam kejuaraan yang digunakan jalur prestasi tidak sesuai dengan ketentuan di Juknis, misalnya usia piagam kurang dari 6 bulan dan lebih dari 3 tahun, padahal ada pemunduran popda karena covid misalnya.

5.       Banyak CPD yang tempat tinggalnya jauh dari SMA/SMK sehingga tidak bisa menggunakan jalur zonasi, CPD terhalang masuk ke sekolah negeri, padahal anak sudah mimpi sekolah negeri.  

6.       Antriannya banyak

7.       Beberapa sekolah tidak memiliki tim IT yang handal

8.       Pelayanan informasi di sekolah kurang memahami, sehingga CPD terbatas informasi

9.       Jalur langit bawa rekomendasi dari tokoh masyarakat

10.   Kesulitan titik koordinat rumah CPD yang mana, kemudian ada protes antar CPD karena aduan koordinat

11.   Pembangunan sekolah lagi, ada pemerataan,

12.   Adanya kehawatiran (tipis) bagian verifikasi data tidak harus ketat  terhadap input, keterangan rapot, dan buku rapot

Penulis: Humas SMA Negeri 1 Pamotan 

Editor: Admin 

Penyelaras: Admin