-->

TEKNIK MEMBUAT PUPUK ORGANIK CAIR


Teknik Membuat Pupuk Organik Cair. Dalam sudut pandang keluarga, pangan termasuk instrumen dalam membangun kesejahteraan dan ketahanan keluarga bahagia. Bagiamana tidak? Ya. Dengan tersedianya pangan, keluarga tidak terancam dari kelaparan. Dengan tersedianya pangan, keluarga juga dapat terpenuhi kesejahteraannya melalui proses jual beli pangan yang dimilikinya. Dan kunci dari tersedianya pangan adalah kemauan menanam, memupuk, dan memanen. Artikel ini bertujuan mengajak para siswa untuk memiliki kemauan mengenal dan membuat pupuk organik untuk mendukung tumbuh suburnya tanaman pangan. 
 
Mengenal Pupuk Tanaman Pangan 

Pupuk tanaman pangan merupakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman pangan untuk tumbuh, berkembang, berbunga, berbuah, hingga berkembangbiak. Pupuk tanaman pangan pada dasarnya telah tersedia di alam. Terlebih Indonesia yang memiliki tanah nan subur, jelas kandungan unsur haranya tercukupi untuk budidaya tanam. Namun karena faktor alam atau karena faktor tindakan manusia, unsur hara di sekitar terkadang tidak seimbang. Untuk itu, penting memiliki pengetahuan tentang pupuk pangan. 

Pupuk pada dasarnya adalah satu, yaitu pupuk. Asal usul pupuk pada awalnya berasal dari interaksi antara alama dengan tumbuhan dan hewan. Atas Karunia Tuhan Yang Maha Kuasa, setiap tumbuhan tidak hanya menghasilkan sumber pangan, tetapi juga menghasilkan sisa tumbuh seperti dedauan.  Pupuk yang berasal dari tanaman disebut pupuk kompos. Atas Berkar Rahmad Tuhan Yang Maha Kuasa pula, hewan atau tenak tidak hanya mengahasilkan daging dan susu saja, tetapi juga menghasilkan pupuk yang berasal dari sisa kotorannya. Pupuk yang berasal dari hewan ini kemudian disebut pupuk kandang. Dengan demikian, secara umum pupuk terbagi menjadi dua kelompok, yaitu pupuk kompos dan pupuk kandang.

Dengan demikian, untuk memiliki pupuk kompos, kita harus menjaga tetap tumbuh dan berkembangnya tanaman atau tumbuh-tumbuhan. Begitu halnya untuk memiliki pupuk kandang, kita juga harus menjaga ternak kita untuk tetap ada. Ketika tanaman dan ternak telah hilang dari lingkungan sekitar kita, maka yang terjadi adalah kelangkaan pupuk itu sendiri. 

Sejak jaman dahulu, leluhur kita secara apik telah menjaga keseimbangan lingkungan. Mereka dengan sadar dan sabar serta tekun dalam mempraktikkan metode hidup berkelanjutan. Hal ini dapat dilihat setiap keluarga hampir dipastikan memiliki sawah atau kebun atau pekarangan. Hampir pula setiap keluarga tenak memiliki kandang yang isinya ternak. Keluarga, sawah, kebun, pekarangan, kandang, dan ternak adalah satu kesatuan dalam hidup mereka.  

Alat dan bahan 

 • Botol plastik ukuran 1,5 liter 

Jamur nasi basi 1 genggam tangan 

Air kelapa tua 1 gelas 

Air cucian beras 1 ciduk 

Tetes tebu/ gula merah/ gula pasir 1 sendok teh 

Garam dapur 1 jumput 

Penyedap rasa/moto  dapur 1 jumput 

Kunir/ kunyit  1 suing 

Cara kerja 

  • Pertama, membuat bakteri baik dari jamur nasi basi. Ambillah nasi 1 genggaman tangan, kemudian simpan di tempat sejuk hingga muncul jamurnya. Biasanya membutuhkan waktu 3 hari. Setelah jamur nasi basi sudah siap, segera siapkan tumbukan kunyit. 
  • Kedua,  kunyit/kunir ditumbuk lumat dengan ditambah air satu gelas, dan saring tumbukan kunyit. 
  • Ketiga, campur semua bahan yang telah disiapkan. Masukkan semua bahan pada ember, mulai dari jamur nasi basi, air kelapa, air cucian beras, tetes tebu/gula, garam, moto, dan air kunyit. Setelah itu, udek bahan yang sudah ada di ember selama 3 menit. 
  • Keempat, masukkan bahan yang tercampur di dalam botol aqua. Tutup rapat selama 1 minggu agar terjadi proses fermentasi. Taruh botol di tempat yang sejuk. Jangan lupa setiap sore hari, tutup botol dibuka untuk dikeluarkan gasnya selama 10 detik. 
  • Kelima, jangan lupa selalu membuka tutup botol agar tidak terjadi ledakan. Jika kalian ragu terjadi ledakan, kalian dapat membuka sedikit tutup botol agar gas fermentasi dapat keluar setiap saat. 
  • Keenam, cium bau botol setelah 1 minggu. Jika bau botol beraroma tape ketan (seakan terasa seger), maka proses fermentasi berhasil. Jika tidak ada tanda-tanda yang demikian, maka proses fermentasi dimungkinkan gagal. Jika terjadi demikian, maka perlu dilakukan proses pengulangan dari awal. 
  • Ketujuh, setelah 1 minggu fermentasi dan aroma khas tape ketan, maka cair di botol siap digunakan untuk pupuk organik cair. Bawa botol yang berisikan pupuk organik cair ke sekolahan untuk kalian gunakan memupuk tanaman polybag kalian. 

Selamat mencoba, semoga bermanfaat 

By: Literasi Menamam dari SMA Negeri 1 Pamotan