-->

SMA Negeri 1 Pamotan Gelar Sosialisasi Pembelajaran dan Tata Tertib: Sinergi Sekolah dan Orang Tua untuk Pendidikan Karakter

(Sambutan Bapak Sukar Rifki/Komite SMA N 1 Pamotan)

Pada hari Selasa, 22 Oktober 2024, SMA Negeri 1 Pamotan (SMAPA), Kabupaten Rembang, mengadakan acara Sosialisasi Pembelajaran dan Tata Tertib Peserta Didik yang bertempat di aula sekolah. Acara ini dihadiri oleh Kepala Sekolah, Bapak Soepartono, M.Pd., Wakil Kepala Sekolah, Bapak Yuli Riyatno, Bapak Aris Susanto, Ketua Komite Sekolah Bapak Sukar Rifki, perwakilan guru, serta para wali murid SMAPA. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara sekolah dan keluarga dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif serta membangun pemahaman bersama mengenai peran pendidikan karakter dan disiplin.

Dalam sambutannya, Kepala Sekolah Soepartono menegaskan pentingnya peran orang tua dalam mendampingi anak-anak mereka di rumah, terutama dalam pembentukan akhlak dan karakter. Di tengah tantangan seperti meningkatnya fenomena kenakalan remaja, beliau menekankan bahwa pengawasan dari orang tua harus diperkuat. “Pembelajaran akhlak dan karakter tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga tanggung jawab orang tua. Tanpa pengawasan yang baik, anak-anak bisa terjerumus ke dalam pergaulan yang salah,” ujar Soepartono.

Selain itu, Wakil Kepala Sekolah Yuli Riyatno menyoroti bahaya kemudahan akses internet melalui perangkat handphone, yang kini dimiliki oleh hampir semua siswa. Menurutnya, tanpa pengawasan yang ketat, akses bebas terhadap internet bisa membahayakan moral dan etika anak-anak. “Teknologi mempermudah akses informasi, tapi tanpa pengawasan, anak-anak bisa terpapar konten yang tidak sesuai. Peran kita bersama untuk memastikan anak-anak menggunakan teknologi dengan bijak,” ungkapnya.

Lebih jauh, Yuli Riyatno juga menyampaikan bahwa peran guru dalam mendisiplinkan siswa seringkali menjadi dilema. Teguran atau sanksi yang diberikan kepada siswa yang melanggar aturan sekolah kerap disalahartikan, apalagi jika kasus tersebut menyebar di media sosial. Guru bisa menjadi sasaran kritik dari masyarakat, yang tidak jarang memperumit situasi. “Kadang-kadang sanksi yang kita berikan dianggap berlebihan, bahkan diviralkan hingga menyulitkan posisi kami sebagai pendidik. Padahal, tujuan kami adalah untuk mendisiplinkan siswa agar mereka memahami konsekuensi dari tindakan mereka,” tambahnya.

Kondisi ini, menurut para pendidik, menimbulkan tantangan tersendiri dalam menegakkan disiplin tanpa merusak hubungan baik dengan siswa maupun orang tua. Oleh karena itu, sosialisasi ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama antara sekolah dan keluarga, agar pendidikan karakter dan disiplin dapat diterapkan dengan bijaksana.

Acara ini menjadi momentum bagi semua pihak, baik guru, siswa, maupun orang tua, untuk meningkatkan komunikasi dan kerja sama dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik. Sinergi antara sekolah dan orang tua menjadi kunci penting dalam mendidik generasi muda agar tidak hanya cemerlang secara akademis, tetapi juga memiliki karakter dan etika yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan adanya sosialisasi ini, SMA Negeri 1 Pamotan berharap seluruh elemen sekolah dan keluarga dapat bersama-sama menghadapi tantangan zaman serta memastikan anak-anak didik tumbuh menjadi generasi yang berakhlak mulia dan berprestasi.