-->

BATIK TULIS LASEM PUSAKA BERUANG


Ini adalah pemilik batik tulis pusaka beruang yang bernama bapak Santoso

Kelompok batik tulis pusaka beruang pada waktu pertama kali memberi nama tersebut yaitu  pada saat rapat Dinas Pariwisata di balai desa Karangturi pada saat itu yang memiliki kelompok batik tulis pusaka beruang bingung ia ingin mendirikan kelompok batik namun ia tidak tahu ingin dikasih nama apa kelompok batiknya akhirnya diberi nama pusaka beruang karena orang yang membatik usahanya adalah canting dan orang yang bergerak di pertandingan akan mendapatkan upah atau uang


Lokasi batik tulis pusaka beruang letaknya di jalan Jatirogo nomor 34 Lasem. Batik ini mulai berdiri atau mulai diresmikan batik pusaka beruang tersebut pada tanggal 13 Maret 2005. Awal berdirinya kelompok tersebut yang membuat batik hanya 4 orang namun dengan bertambahnya orang mempunyai keterampilan membatik dan berminat untuk bekerja sehingga sampai sekarang hampir 600 orang dan yang membatik di rumah sekitar 100 sampai 125 orang konsep orang membatik itu tidak harus membaca setiap hari karena di kelompok ini menggunakan sistem borongan.


Pencetusnya yaitu orang yang mempunyai usaha batik itu sendiri modal awal membangun usaha batik pusaka beruang yaitu sebesar 16 juta dan modal yang didapat yaitu dari batik. Sebelum mendirikan batik tersebut memang nenek dan ibu dari narasumber sudah menekuni di bidang keterampilan ( membuat batik ) latar belakang berdirinya batik tersebut yaitu terjadi karena vakum yang dialami oleh keluarga narasumber. 

Awalnya bapak Santoso meminjam 15 juta dari bank lalu dibelikan kain mori dan mulai mengerjakan membuat batik setelah batik jadi dilakukanlah pemasaran atau pameran di Jogjakarta dan mendapat hasil 16 juta 500 dan awalnya pemasaran tidak ada kendala atau masalah suka banyak dan dukanya tidak ada. 


Syarat keanggotaan untuk bisa bergabung menjadi pekerja dalam kelompok batik tersebut yaitu bisa membatik tidak ada syarat lain untuk menjadi anggota kerja di kelompok batik tersebut. Berhubungan dengan nama Bayati pusaka beruang jadi simbol yang ditampilkan adalah beruang yang sedang batik

Aturan-aturan kelompok batik yaitu 1 masuk kerja paling lambat pukul 08.00 jika lebih dari itu maka tidak dapat uang jajan atau makan pada hari tersebut  dengan sistem borongan pekerja bebas untuk beristirahat pada siang saja tetapi dengan syarat harus bertanggung jawab dengan pekerjaan membantik nya. Program kerja yang dilakukan narasumber salah satunya adalah melakukan kegiatan pameran.

"Nyanting," mengapa melakukan kegiatan tersebut karena kalau tidak di batik namanya bukan baik tetapi kain polosan Bagaimana melakukannya melakukannya dengan cara membatik di kain mori Apa manfaat dan dampaknya manfaat kain mori menjadi indah karena ada motif apa saja tindak lanjutnya yaitu mewarnai dan memasarkannya apa ada kendala dan bagaimana cara mengatasinya bagi yang sudah Mahir Mbah tidak ada kendala sama sekali ada. 

Rencana kedepan narasumber ingin lebih mengembangkan lagi kelompok batiknya. Harapan kedepan harapan kedepan narasumber yaitu Ingin usaha batiknya lebih luas dikenal orang dan semakin maju. Respon masyarakat respon masyarakat sekitar sangat bangga dengan adanya batik khas di daerah sana yang memiliki ragam dan corak begitu indah. 


Hal yang menarik menurut kami yaitu bapak Santoso melakukan kegiatan pameran karena pameran itu bisa membuat orang-orang tahu produk yang dibuat oleh narasumber dan menghasilkan uang.

Penulis: Nur Hamid, Putri Arianti, Eka Andri M, M.Nur Salim, dan Feriyanto. Penulis adalah siswa SMA Negeri 1 Pamotan kelas XI Jurusan IPS. 


Lampiran video penelitian 


1. Wawancara dengan Pemilik Batik Lasem Pusaka Beruang- Part 1




2.Wawancara dengan Pemilik Batik Lasem Pusaka Beruang- Part 2






3. Wawancara dengan Pemilik Batik Lasem Pusaka Beruang- Part 3